MENGUMPULKAN
INFORMASI DAN MEMINDAI LINGKUNGAN
MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran
Dosen Pembina:
Dr. Jannah Sojanah, M. Si.
Disusun oleh:
Kelompok 3
Abdul Holid (1203546)
Eva Rosdheana (1203457)
Rina Anjani (1206420)
Rizkiana Nurutami (1204199)
PENDIDIKAN
MANAJEMEN PERKANTORAN
FAKULTAS
PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami
ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan Rahmat dan Karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah yang berjudul “Mengumpulkan Informasi dan Memindai Lingkungan”.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu
tugas dari mata kuliah Manajemen
Pemasaran yang dibimbing oleh Dr. Janah Sojanah, M. Si. Sehubungan
dengan tersusunnya makalah ini kami mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karenanya, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang membantu dan membimbing
penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Bandung,
Juli 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
i
DAFTAR
ISI...............................................................................................................................
ii
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang...........................................................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah......................................................................................................
1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................
1
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1
Komponen Sistem Informasi Pemasaran
Modern.................................................
3
2.2
Sistem Pencatatan Internal....................................................................................
4
2.2.1
Siklus Pesanan-sampai-Pembayaran..........................................................
4
2.2.2
Sistem Informasi Penjualan.......................................................................
5
2.2.3
Database, Gudang Data, dan Penggalian
Data.........................................
5
2.3
Sistem Intelijen Pemasara.....................................................................................
6
2.4.
Menganalisis Lingkungan Makro..........................................................................
7
2.4.1
Kebutuhan dan Tren..................................................................................
7
2.4.2
Tren yang Membentuk Lanskap Bisnis.....................................................
8
2.4.3
Mengklik Persaingan.................................................................................
8
2.5
Lingkungan Makro................................................................................................
10
2.5.1
Lingkungan Ekonomi................................................................................
10
2.5.2
Tabungan, Utang, dan Kredit....................................................................
10
2.5.3
Lingkungan Sosial Budaya........................................................................
11
2.5.4
Lingkungan Alam......................................................................................
13
2.5.5
Lingkungan Teknologi...............................................................................
14
2.5.6
Lingkungan Politik- Hukum......................................................................
14
2.5.7
Lingkungan Demografis............................................................................
15
BAB 3 PENUTUP
3.1
Kesimpulan...........................................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 20
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pengembangan dan pengimplementasian rencana
pemasaran memerlukan sejumlah keputusan.
Pengambilan keputusan tersebut merupakan seni sekaligus ilmu. Untuk memberikan
pengetahuan dan inspirasi bagi pengambilan keputusan pemasaran, perusahaan
harus memiliki informasi terbaru yang komprehensif tentang tren makro, juga
tentang efek mikro tertentu bagi bisnis mereka. Pemasar holistik menyadari
bahwa lingkungan pemasaran senantiasa menampilkan peluang dan ancaman baru, dan
mereka memahami arti penting pengamatan dan penyesuaian berkelanjutan terhadap lingkungan tersebut.
Mengingat persaingan bisnis di era globalisasi ini sangat
ketat, kami menyadari pentingnya informasi dalam segala hal. Kami mencoba
mengidentifikasi mengenai pengumpulan informasi dan pengumpulan
peluang di lingkungan pemasaran. Berbagai aspek perlu dianalisis agar
tujuan memperoleh informasi sebagai
pengetahuan peluang bisnis juga sebagai pertimbangan pengambilan keputusan
bisnis dapat diperoleh secara akurat.
1.2
Rumusan Masalah
Masalah
yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1.
Apa saja komponen
sistem informasi pemasaran modern?
2.
Apa saja yang
merupakan sistem catatan internal dalam pemasaran modern?
3.
Apa saja yang
tercakup dalam sistem inteligensi pemasaran?
4.
Apa yang merupakan
metode kunci bagi penelusuran peluang dengan mengidentifikasi kebutuhan dan
tren dalam lingkungan makro?
5.
Apa saja yang
merupakan beberapa pengembangan
lingkungan makro yang penting?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui
apa saja komponen sistem informasi pemasaran modern.
2.
Untuk mengetahui
apa saja yang merupakan sistem catatan internal dalam pemasaran modern.
3.
Untuk mengetahui
apa saja yang tercakup dalam sistem itelijensi pemasaran.
4.
Untuk mengetahui
apa saja yang merupakan metode kunci bagi penelusuran peluang dengan
mengidentifikasi kebutuhan dan tren dalam lingkungan makro.
5.
Untuk mengetahui
apa saja yang merupakan beberapa pengembangan lingkungan makro yang penting.
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1.
Komponen
Sistem Informasi Pemasaran Modern
Meskipun
setiap manajer setiap organisasi harus meneliti lingkungan luar, tanggung jawab
utama untuk mengidentifikasi perubahan pasar yang signifikan terletak di bahu pemasar
perusahaan. Mereka mempunyai dua keunggulan: mereka mempunyai metoda disiplin
untuk mengumpulkan informasi, dan mereka menghabiskan lebih banyak
waktudibandingkan karyawan lainnya untuk berinteraksi dengan pelanggan dan
meneliti persaingan serta perusahaan dan kelompok luar lainnya.
Beberapa
perusahaan telah mengembangkan sistem informasi pemasaran yang memberikan
rincian yang mendalam kepada manajemen tentang keinginan, preferensi, dan
perilaku pembeli.
Pemasar
juga mempunyai banyak informasi tentang bagaimana pola konsumsi bervariasi
lintas Negara. Dalam basis per kapita di Eropa barat, misalnya, orang Swiss
paling banyak mengkonsumsi coklat, orang Yunani paling banyak mengkonsumsi
keju, orang Irlandia paling banyak minum the, dan orang Austria paling banyak
merokok.
Masalahnya,
banyak perusahaan bisnis belum ahli dalam mengumpulkan informasi. Ada banyak
perusahaan yang belum mempunyai departemen riset pemasaran. Perusahaan lain
hanya mempunyai departemen yang membatasi kerjanya pada peramalan rutin,
analisis penjualan, dan sedikit survei. Beberapa manajer mengeluh karena mereka
tidak tahucara mendapatkan informasi penting; biasnya mereka mendapatkan
terlalu banyak informasi yang tidak dapat mereka gunakan dan terlalu sedikit
informasi yang benar-benar mereka perlukan; dan terlambat mendapatkan informasi
yang penting. Perusahaan yang memiliki informasi yang unggul menikmati
keunggulan kompetitif. Mereka dapat memilih pasar mereka yang lebih baik,
mengembangkan penawaran yang lebih baik, dan melaksanakan perencanaan pemasaran
yang lebih baik.
Setiap
perusahaan harus mengelola dan mendistribusikan aliran informasi berkelanjutan
bagi manajer pemasarannya. Sistem
Informasi Pemasaran, MIS (Marketing
Information System), terdiri dari orang-orang, peralatan, dan prosedur
untuk mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan
informasi yang dibutuhkan, tepat waktu, dan akurat bagi pengambil keputusan
pemasaran. System informasi pemasaran bergantung pada catatan internal
perusahaan, kegiatan intelijen pemasaran, dan riset pemasaran.
System
informasi pemasaran perusahaan harus merupakan persilangan antara apa yang
kira-kira dibutuhkan oleh manajer, apa yang benar-benar mereka butuhkan, dan
apa yang benar-benar layak secara ekonomis.
2.2.
Sistem
Pencatatan Internal
Manajer
pemasaran mengandalkan laporan internal pesanan, harga, biaya, tingkat
persediaan, piutang, utang, dan seterusnya. Dengan menganalisis informasi ini,
mereka dapat menemukan berbagai peluang dan masalah penting.
2.2.1. Siklus Pesanan-sampai-Pembayaran
Inti
system pencatatan internal adalah siklus pesanan-sampai-pembayaran. Perwakilan
penjualan, penyalur, dan pelanggan mengirimkan pesanan ke perusahaan.
Departemen penjualan menyiapkan tagihan, mengirimkan salinannya ke berbagai departemen,
dan memesan ulang barang-barang yang habis. Barang-barang yang dikirimkan ini
menghasilakan dokumen pengiriman dan penagihan yang dikirim ke berbagai
departemen.
Perusahaan
masa kini harus melakukan langkah-langkah ini dengan cepat dan akurat, karena
pelanggan menyukai perusahaan yang dapat menjanjikan pengiriman tepat waktu.
Dewasa ini banyak perusahaan telah menggunakan internet dan ekstranet untuk
meningkatkan kecepatan, akurasi, dan efisiensi siklus
pesanan-sampai-pembayaran. Cisco Conection Online memungkinkan pemimpin
jaringan computer untuk berhubungan dengan semua pemasok, produsen, pelanggan
dan perantaranya secara online.
2.2.2. Sistem Informasi
Penjualan
Manajer
pemasaran memerlukan laporan yang tepat waktu dan akurat tentang penjualan yang
terkini. Perusahaan yang pandai memanfaatkan “cookies,”catatan penggunaan situs Web yang disimpan di browser pribadi, merupakan pengguna
pemasaran terbidik (target) yang cerdik.
Perusahaan
harus menerjemahkan data penjualan secara hati-hati agar tidak menarik
kesimpulan yang salah. Michael Dell memberikan ilustrasi : ”Jika anda mempunyai
tiga mobil Mustang kuning terpajang di ruang penyalur dan pelanggan
menginginkan Mustang merah, kalau si wiraniaga Mustang bisa membujuk pelanggan
itu untuk membeli Mustang kuning, perusahaan bisa salah dalam menangkapa kesan
bahwa pelanggan senang Mustang berwarna kuning (padahal yang disukai yang
merah)”.
2.2.3. Database, Gudang Data,
dan Penggalian Data
Saat
ini perusahaan mengelola informasi mereka dalam database- database pelanggan,
database produk, database wiraniaga- dan kemudian menggabungkan data dari
berbagai database. Contoh: database pelanggan berisi semua nama pelanggan,
transaksi masa lalu, dan terkadang bahkan data demografis dan psikografis
(keiatan, minat dan pendapat). Alih-alih mengirimkan surat ”pengebom” missal
yang berisi penawaran baru kepada semua pelanggan dalam database-nya,
perusahaan dapat menentukan peringkat pelanggannya menurut pembelian terakhir,
frekuensi, dan nilai moneter (RFM) serta hanya mengirimkan penawaran kepada
pelanggan yang memiliki nilai tertinggi. Selain menghemat pengeluaran surat,
manipulasi data ini sering dapat mencapai tingkat respons dua digit.
Perusahaan
menyimpan data-data ini (data warehousing)
dan membuatnya mudah diakses oleh pengambil keputusan. Selanjutnya, dengan
mempekerjakan analisis yang memiliki keahlian dalam metoda statistik yang
rumit, perusahaan dapat “menggali” data (data
mining) dan mengumpulkan pengetahuan baru tentang segmen pelanggan yang
terabaikan, dan informasi berguna lainnya.
2.3. Sistem Intelijen
Pemasaran
Sistem
catatan internal memberikan data hasil, tetapi system intelijen pemasaran
memberikan data saat ini (happenings).
Sistem intelijen pemasaran (marketing intelligence system) adalah
kumpulan prosedur dan sumber daya yang digunakan manajer untuk mendapatkan
informasi harian tentang berbagai perkembangan dalam lingkungan pemasaran.
Manajer pemasaran mengumpulkan intelijen pemasaran dengan membaca buku, surat
kabar, dan publikasi dagang; berbicara dengan pelanggan, pemasok, dan
distributor; mengamati “media sosial” di internet melalui kelompok diskusi
online, daftar e-mail dan blog; dan melakukan pertemuan dengan manajer
perusahaan lain.
Sebuah perusahaan dapat mengambil
beberapa langkah untuk meningkatkan kualitas intelijen pemasarannya.
§ Melatih dan memotivasi
tenaga penjualan untuk menemukan dan melaporkan perkembangan baru.
Perusahaan harus “menjual” tenaga penjualannya berdasarkan arti penting mereka
sebagai pengumpul intelijen.
§ Memotivasi distributor,
pengecer, dan perantara lain untuk menyampaikan intelijen yang penting.
Banyak perusahaan mempekerjakan spesialis untuk mengumpulkan intelijen
pemasaran. Penyedia layanan dan pengecer sering mengirimkan pembelanja
misterius ke took-toko mereka untuk menilai kebersihan fasilitas, produk dan
cara karyawan memperlakukan pelanggan.
§ Membentuk jaringan
eksternal. Perusahaan dapat membeli produk
pesaing; menghadiri open house dan pameran dagang; membaca laporan terbitan
pesaing; menghadiri rapat pemegang saham; berbicara dengan karyawan, penyalur,
distributor, pemasok, dan agen pengiriman; mengumpulkan iklan pesaing; dan
mencari berita baru tentang pesaing.
§ Membentuk panel
penasihat pelanggan. Anggota dapat meliputi
perwakilan pelanggan atau pelanggan terbesar perusahaan atau sebagian besar
pelanggan yang jujur dan canggih. Banyak sekolah bisnis mempunyai panel
penasihat yang terdiri dari para alumni dan perekrut yang memberikan umpan
balik pada kurikulum.
§ Memanfaatkan sumber
daya data pemerintah.
§ Membeli informasi dari
pemasok luar.
§ Menggunakan sistem
umpan balik pelanggan online untuk mengumpulkan intelijen kompetitif. Dewan
peninjau pelanggan, forum diskusi, ruang chatting, dan blog dapat mendistribusikan
penilaian produk atau pemasok yang dilakukan pelanggan hingga sejumlah besar
pembeli dan potensial lain dan, tentu saja, bagi pemasar yang mencari informasi
tentang persaingan.
Beberapa perusahaan mensirkulasikan
intelijen pemasarannya. Staf memindai internet dan publikasi utama, merangkum
berita-berita yang relevan, dan mendiseminasikan buletin berita kepada manajer
pemasaran. Fungsi intelijen kompetitif paling berhasil ketika operasi intelijen
bekerja sama secara erat dengan para pengguna kunci dalam proses pengambilan
keputusan. Sebaliknya, organisasi yang hanya memandang intelijen sebagai fungsi
terpisah dan berbeda, yang hanya membuat laporan dan tidak terlibat, adalah
organisasi yang kurang efektif.
2.4. Menganalisis
Lingkungan Makro
2.4.1. Kebutuhan dan Tren
Pengusaha
individu dan perusahaan selalu berusaha menciptakan solusi baru terhadap
kebutuhan yang belum terpenuhi. Kita membedakan antara fad, trend dan megatrend.
·
Fad
adalah “sesuatu yang tidak dapat diperkirakan, berumur pendek, dan tanpa
signifikansi sosial, ekonomi dan politik”.
·
Tren
(trend)
adalah arah atau urutan kejadian yang mempunyai momentum dan durabilitas. Tren
lebih mudah diperkirakan dan berlangsung lama daripada fad. Tren mengungkap
bentuk masa depan dan memberikan banyak peluang.
·
Megatren
(megatrend)
digambarkan sebagai “perubahan besar dalam sosial, ekonomi, politik dan
teknologi yang lambat terbentuk, dan setelah terjadi, perubahan itu
mempengaruhi kita uuntuk sementara waktu-antara tujuh dan sepuluh tahun, atau
bahkan lebih lama”.
2.4.2. Tren yang Membentuk
Lanskap Bisnis
Tren ekonomi makro
1.
Pusat kegiatan ekonomi
akan sangat berubah, tidak hanya secara global tetapi juga secara regional.
2.
Kegiatan sektor publik
akan membesar, membuat perolehan produktivitas semakin penting.
3.
Lanskap konsumen akan
berubah dan berekspansi secara signifikan.
Tren
sosial dan lingkungan
1.
Konektivitas teknologi
akan mengubah cara hidup dan interaksi masyarakat.
2.
Pertarungan untuk bakat
akan berpindah.
3.
Peran dan perilaku
bisnis besar akan datang dengan inspeksi yang semakin tajam.
4.
Permintaan sumber daya
alam akan tumbuh demikian juga dengan kerusakan lingkungan.
Tren
bisnis dan industri
1.
Struktur industri
global yang baru sedang muncul.
2.
Manajemen akan bergerak
dari seni ke ilmu.
3.
Akses informasi yang
luas mengubah ekonomi pengetahuan.
2.4.3. Mengklik Persaingan
Ada
empat cara utama yang dapat diambil pemasar untuk menemukan informasi online
yang relevan tentang kekuatan dan kelemahan produk pesaing, beserta komentar
singkat dan keseluruhan peringkat kinerja produk, jasa, atau pemasok.
§ Forum tinjauan barang
dan jasa pelanggan independen.
Forum independen meliputi situs-situs
web seperti Epinions.com, Reteital.com, Consumerreview.com, dan Bizrate.com.
Bizrate.com adalah jaringan umpan balik konsumen yang mengumpulkan jutaan
ulasan konsumen tentang toko
dan produk setiap tahun dari dua sumber: 1,3 juta anggotanya, yang dengan
sukarela memberikan peringkat dan umpan balik untuk membantu pembelanja lain
dan hasil survey kualitas layanan dari toko-toko
yang setuju memperbolehkan Bizrate.com mengumpulkan umpan balik secara langsung
dari pelanggan mereka ketika mereka melakukan pembelian.
§ Situs umpan balik
distributor atau agen penjualan.
Situs umpan balik menawarkan tinjauan produk atau
layanan positif dan negative sekaligus,
tetapi took atau distributor membangun situs itu sendiri. Amazone.com,
misalnya, menawarkan peluang umpan balik interaktif dimana melalui peluang
tersebut, pembeli, pembaca, editor, dan banyak pihak dapat meninjau semua
produk yang tercatat di situs tersebut, terutama buku. Elance.com adalah
penyedia layanan profesional online yang memungkinkan kontraktor menggambarkan
pengalaman dan tingkat kepuasan mereka dengan sub kontraktor.
§ Situs combo menawarkan
tinjauan pelanggan dan pendapat ahli
Situs kombinasi dikonsentrasikan pada layanan
keuangan dan produk teknologi tinggi yang memerlukan pengetahuan profesional.
Zdnet.com, penasihat produk teknologi online, memberikan komentar dan evaluasi
kepada pelanggan berdasarkan kemudahan penggunaan, fitur, dan stabilitas,
beserta tinjauan ahli. Keunggulan jenis situs tinjauan ini adalah bahwa pemasok
produk dapat membandingkan pendapat ahli dengan pendapat konsumen.
§ Situs keluhan
pelanggan. Forum keluhan pelanggan dirancang terutama untuk pelanggan yang
tidak puas.
Sebagai contoh, planetfeedback.com memungkinkan
pelanggan menyuarakan pengalaman tidak menyenangkan dengan perusahaan tertentu.
Situs lain, complains.com ditujukan kepada pelanggan yang ingin menyalurkan
rasa frustasi mereka dengan perusahaan tertentu atau penawaran mereka.
§ Blog publik. Puluhan
juta blog dapat ditemukan di internet dan jumlah mereka terus bertambah.
Perusahaan-perusahan seperti
BuzzMetrics, Umbria, dan konsultan lain menganalisis blog dan jaringan sosial
untuk memberikan pandangan kepada perusahaan tentang sentimen konsumen:
perusahaan ingin tahu pertanyaan apa yang ada dipikiran pasien ketika mereka
mendengar masalah dalam pengobatan; perusahaan mobil mencari cara yang lebih
baik untuk menemukan cacat dan memikirkan apa yang harus dilakukan terhadap
keruskan tersebut.
2.5. Lingkungan Makro
2.5.1. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan
tersedia dalam ekonomi tergantung pada penghasilan, harga, tabungan, utang, dan
ketersediaan kredit saat ini. Pemasar harus memperhatikan tren yang
mempengaruhi daya beli, karena tren tersebut bisa meberikan pengaruh kuat pada
bisnis, terutama untuk perusahaan yang produknya ditujukan kepada konsumen
berpenghasilan tinggi dan sensitif terhadap harga.
Distribusi
Pendapatan, ada empat jenis struktur negara industri : perekonomian subsisten
seperti papua nugini, yang hanya mempunyai sedikit peluang bagi pasar,
perekonomian ekspor bahan mentah seperti Republik Demokrasi Kongo (tembaga) dan
Arab Saudi (minyak) dengan pasar yang baik untuk perlengkapan, peralatan
pasokan, dan barang mewah untuk orang kaya; perekonomian industri baru seperti
India, Mesir, dan Filipina, dimana kelas kaya dan menengah baru sedang tumbuh
meminta jenis barang yang baru; dan perekonomian industri seperti Negara-negara
di eropa Barat, yang merupakan pasar kaya untuk semua jenis barang.
Pemasar
sering membedakan negara dengan menggunakan lima pola distribusi pendapatan
yang berbeda: 1). Pendapatan sangat rendah;
2). Hampir semuanya berpendapatan rendah; 3). Pendapatan sangat rendah; 4).
Pendapatan rendah, menengah, dan tinggi; 5). Hampir semuanya berpendapatan
menengah.
2.5.2.
Tabungan,
Utang, dan
Kredit
Pengeluaran
konsumen dipengaruhi oleh ketersediaan tabungan, utang dan kredit. Konsumen di
AS mempunyai rasio utang terhadap penghasilan yang tinggi, yang kemudian
memperlambat pengeluaran untuk barang rumah tangga dan barang berharga tinggi.
Kredit murah tersedia di AS tetapi suku bunganya cukup tinggi, khususnya bagi
peminjam berpenghasilan rendah. Masalah ekonomi yang semakin penting bagi
sebagian besar konsumen Amerika yang mengganggur adalah pemindahan pekerjaan
manufaktur dan jasa ke luar negeri. Dari India, Insofys menawarkan jasa
outsourcing untuk Cisco, Nordstorm, Microsoft, dan yang lain. 15.000 pekerja
yang dipekerjakan setiap tahunnya oleh perusahaan senilai $1,6 miliar dengan
pertumbuhan pesat ini mendapat pelatihan di fasilitas infoys bernilai $120 juta
di luar Banglore. Di sana mereka mempelajari keahlian teknis serta keahlian
yang l,ebih lunak tentang pembangunan tim, komunikasi antarpribadi, dan
pentingnya duta merek yang mereka layani.
2.5.3
Lingkungan
Sosial Budaya
Masyarakat
membentuk kepercayaan, nilai, dan norma yang menggambarkan sebagian besar
selera dan preferensi konsumen. Masyarakat menyerap, secara hampir tidak sadar,
pandangan dunia yang mendefinisikan hubungan mereka bagi diri mereka sendiri,
orang lain, organisasi, masyarakat, alam, dan alam semesta.
Pandangan
tentang diri sendiri
Di AS sepanjang tahun 1960-an dan
1970-1n ‘pencari kesenangan’ mencari kesenangan, perubahan, dan tempat
pelarian. Orang lain mencari ‘realisai diri’. Orang membeli mobil impian dan
liburan impian dan menghabiskan lebih banyak waktu dalam kegiatan kesehatan
(lari, tenis), dalam introspeksi, serta seni dan kerajinan tangan (lihat table
3.3) untuk rangkuman kegiatan waktu luang konsumen teratas dan bagaimana
kegiatan tersebut berubah sepanjang dekade terakhir. Saat ini, beberapa orang
menerapkan perilaku dan ambisi yang lebih konservatif.
Pandangan
tentang orang lain
Masyarakat menghawatirkan tuna
wisma, kriminalitas, dan korbannya, serat masalah social lainnya. Pada saat
yang sama, mereka mencari tipe hubungan mereka sendiri yang serius dan bertahan
lama serta menghindari orang asing. Tren ini memperkuat pertumbuhan pasar
produk dan jasa dukungan social yang mempromosikan hubungan langsung
antarmanusia, seperti klub kesehatan, pelayaran, dan kegiatan agama. Mereka
juga menyarankan pertumbuhan pasar untuk ‘pengganti kehidupan sosial’ seperti
televisi, permainan video rumah, dan ruang chatting di internet.
Pandangan
tentang organisasi
Setelah gelombang penyusutan
perusahaan dan skandal akuntansi korporat melanda, terjadilah penurunan
loyalitas organisasi secara keseluruhan. Sekarang ada banyak orang yang
menganggap pekerjaan bukan sebagai sumber kepuasan, tetapi sebagai kewajiban
yang diharuskan untuk menghasilkan uang guna menikmati waktu luang di luar jam
kerja mereka. Perusahaan harus menemukan cara baru untuk memenangkan kembali
kepercayaan konsumen dan karyawan. Mereka harus memastikan bahwa mereka adalah
warga korporat yang baik dan bahwa pesan konsumen mereka jujur.
Pandangan tentang
masyarakat
Beberapa orang mempertahankan
masyarakat (pelestari) beberapa menjalankannya (pembuat), beberapa memanfaatkan
apa yang bisa mereka dapatkan darinya (pengambil), beberapa orang ingin
mengubahnya (pengubah), beberapa
orangmencari sesuatu secara lebih mendalam (pencari), dan lainnya ingin
meninggalkannya (penghindar). Pola konsumsi sering mencerminkan sikap social.
Pembuat cenderung menjadi peraih tinggi (high-achiever)
yang makan, berpakaian dan hidup dengan baik. Pengubah biasanya hidup secara
lebih ekonomis, mengendarai mobil yang lebih kecil, dan mengenakan pakaian yang
lebih sederhana. Penghindar dan pencari menjadi pasar utama untuk film, music,
selancar, dan perkemahan.
Pandangan
tentang alam
Manusia menyadari kerapuhan alam
dan keterbatasan sumber dayanya. Bisnis merespons meningkatnya minat untuk
hidup selaras dengan alam dan hidup di alam dengan memproduksi berbagai macam
peralatan berkemah, mendaki gunung, berperahu, dan memancing misalnya sepatu
bot, tenda, ransel, dan kail.
Pandangan tentang
alam semesta
Sebagian besar warga AS menganut paham monoteis, meskipun keyakinan dan
praktik beragama mereka melemah dari tahun ke tahun gerakan penginjilan
tertentu berusaha membawa masyarakat kembali ke agama yang terorganisasi.
Beberapa dorongan untuk beragama kembali diarahkan ke minat dalam agama timur,
mistis, alam gaib, dan gerakjan potensi manusia.
2.5.4
Lingkungan
Alam
Kemerosotan
kondisi lingkungan alam tampaknya menjadi salah satu isu yang dihadapi dunia
usaha dan masyarakat tahun 1990 – an. Pada banyak kota didunia, polusi udara
dan air telah mencapai tingkat yang membahayakan. Terdapat perhatian yang besar
mengenai bahan kimia industri yang menyebabkan lubang pada lapisan ozon yang
menimbulkan “efek rumah kaca”, pemanasan global yang membahayakan. Di Eropa
Barat, partai-partai “hijau” dengan bersemangat telah mendesak tindakan untuk
mengurangi polusi industri. Pemasar harus mewaspadai beberapa tren dalam
lingkungan alam. Lingkungan alam menunjukan empat kecenderungan utama:
Kelangkaan bahan-bahan
mentah tertentu
Udara
dan air mungkin merupakan sumberdaya yang tidak terbatas, tetapi polusi udara
menyelimuti banyak kota besar didunia, dan kekurangan air telah menjadi masalah
besar di beberapa kota. Sumberdaya alam yang dapat diperbaharui seperti hutan
juga harus digunakan secara bijaksana. Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui seperti minyak, batu bara, dan bermacam-macam mineral merupakan
masalah yang serius. Perusahaan-perusahaan yang membuat produk yang membutuhkan
sumber daya yang langka ini menghadapi meningkatnya biaya.
Meningkatnya polusi
Industri
hamper akan selalu membahayakan kualitas lingkungan alam. Perhatikan pembuangan
limbah kimia dan nuklir, kadar air raksa yang membahayakan di lautan. Kadar
bahan kimia di dalam tanah dan pasokan makan, sampah lingkungan dengan botol,
plastic, dan bahan pengemas lain yang tidak dapat diuraikan.
Peningkatan biaya
energy
Peningkatan intervensi pemerintah dalam manajemen
sumber daya alam
Perhatian pada lingkungan
menciptakan kesempatan pemasaran bagi perusahan-perusahan yang siap.
2.5.5
Lingkungan
Teknologi
Kekuatan
paling dramatis yang membentuk kehidupan manusia adalah teknologi.Setiap
teknologi baru merupakan suatu kekuatan untuk “penghancur kreatif”, tingkat
pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh berapa banyak teknologi baru utama
ditemukan.
Pemasar
harus memperhatikan trend-trend berikut dalam teknologi :
• Langkah perubahan teknologi yang semakin cepat
• Kesempatan Inovasi yang tidak terbatas
• Anggaran riset dan pengembangan yang bervarias
• Regulasi yang meningkat atas perubahan teknologi.
2.5.6
Lingkungan
Politik dan Hukum
Keputusan pemasaran sangat
dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan politis. Lingkungan ini terdiri
sari hukum, badan pemerintah, dan kelompok berpengaruh yang mempengaruhi dan
membatasi berbagai organisasi dan individu dalam masyarakat. Suatu pembatasan
atas kecenderungan politik utama dan implikasinya terhadap manajemen pemasaran
adalah sebagai berikut:
Jumlah
yang substansial dari hukum yang mengatur bisnis
Hukum yang mempengaruhi bisnis telah
meningkat secara mantap tahun demi tahun. Komisi Eropa telah aktif dalam
membentuk kerangka kerja hukum baru yang mencakup perilaku bersaing, standar
produk, tanggung jawab produk, dan transaksi komersial untuk ke–12 negara
masyarakat Eropa. Amerika Serikat memiliki banyak hukum yang mencakup isu-isu
seperti persaingan, keamanan, tanggung jawab produk, praktek perdagangan dan
kredit yang adil, pengemasan dan pemberian tabel dan sebagainya.
Pengaturan
bisnis mempunyai sejumlah maksud :
1. Untuk
melindungi perusahaan satu sama lain
2. Melindungi
konsumen dari praktek bisnis yang tidak adil
3. Melindungi
kepentingan masyarakat dari perilaku bisnis yang tidak terkendalikan.
Pertumbuhan kelompok kelompok kepentingan umum
Komite-komite
tindakan politis melobi pejabat pemerintah dan menekan eksekutif bisnis untuk
memberikan lebih banyak perhatian kepada hak konsumen, hak wanita, hak penduduk
lanjut usia, hak kaum minoritas, hak kaum homo, dan sebagainya. Banyak
perusahaan telah membentuk departemen hubungan masyarakat untuk menhadapi
kelompok dan masalah tersebut.
Undang-undang
baru dan jumlah kelompok berpengaruh yang telah meningkat menempatkan lebih
banyak pengekangan terhadap para pemasar. Para pemasar harus menjelaskan
rencana-rencana mereka melalui departemen hukum dan hubungan masyarakat.
Transaksi pemasaran pribadi telah bergerak menuju dominasi publik.
2.5.7
Lingkungan
Demografis
Kekuatan
demografis utama yang diamati pasar adalah populasi,
karena masyarakat adalah pembentuk pasar. Pemasar sangat tertarik pada ukuran
dan tingkat pertumbuhan populasi disuatu kota, wilayah dan negara; distribusi
dan bauran etnis; tingkat pendidikan; tingkat pendidikan; pola rumah tangga;
serta karakteristik dan gerakan regional.
Pertumbuhan
Populasi Dunia
Pertumbuhan populasi
yang eksplosif member implikasi besar pada bisnis. Populasi yang sedang tumbuh
tidak serta merta menggambarkan bertumbuhnya pasar, kecuali pasar ini mempunyai
daya beli yang cukup besar. Bagaimanapun, perusahaan yang menganalisis pasar
mereka secara seksama dapat menemukan peluang besar.
Bauran
Usia Populasi
Populasi nasional mempunyai bauran
usia yang beragam. Dalam hal ini pemasar biasanya membagi populasi dalam 6
kelompok usia, yaitu:
·
Anak – anak pra sekolah
·
Anak – anak usia
sekolah
·
Remaja
·
Pemuda usia 20 sampai
40 tahun
·
Dewasa paruh baya usia
40 sampai 65 tahun
·
Dewasa lanjut usia 65
tahun keatas
Pasar
Etnis dan Pasar Lainnya
Dalam suatu Negara
hampir tidak mungkin semuanya terdiri dari masyarakat asli dari satu etnis, biasanya
dalam suatu Negara terdapat beragam etnis. Dan hal ini memicu adanya perbedaan
kebutuhan antar satu etnis dengan etnis yang lainnya. Untuk itu, pemasar harus
cerdik melihat peluang atau kebutuhan dari etnis yang ada dalam suatu Negara
tersebut.
Kelompok
Terdidik
Populasi di semua masyarakat dinagi
menjadi lima kelompok pendidikan;
·
Kelompok tidak terdidik
·
Tidak lulus SMU
·
Lulus SMA
·
Lulusan Perguruan
Tinggi
·
Tingkat professional
Pola
Rumah Tangga
Pola rumah tangga ada
yang bersifat rumah tangga tradisional dan non tradisional. Rumah tangga
tradisioanal terdiri dari suami, istri, anak – anak (dan terkadang kakek -
nenek). Sedangka rumah tangga non tradisional yaitu orang yang hidup tanpa
pasangan atau tanpa keluarga.
Pemasar sebaiknya tidak
hanya menyediakan kebutuhan untuk rumah tangga tradisional, tetapi juga harus
semakin mempertimbangkan kebutuhan khusus rumah tangga non tradisional, karena
rumah tangga seperti ini semakin hari semakin bertambah.
Perubahan
Geografis dalam Populasi
Perubahan geografis
terjadi bisa disebabkan oleh beberapa factor, seperti pesatnya pertumbuhan
pendduduk, rendahnya angka kematian dan keadaan alam sekitar. Orang yang
tinggal di pinggiran kota lebih mengalami kehidupan yang santai, lebih banyak
melakikan kegiatan di ruang terbuka, dan mempunyai interaksi bertetangga yang
lebih besar, penghasilan lebih tinggi dan keluarga yang lebih muda. Tetapi
orang yang tinggal di kota, kebanyakan berbanding terbalik dengan orang yang
tinggal di pinggiran kota.
Dalam hal ini, pemasar
harus pintar untuk mengamati tempat berkumpulnya konsumen. Misalkan orang yang
tinggal di pinggiran kota, lebih banyak membutuhkan peralatan untuk berkebun
dan alat masak diluar ruangan, dibandingkan orang yang berada di kota.
BAB
3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Untuk
melaksanakan tanggung jawab analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dalam suatu perusahaan, manajer pemasaran memerlukan sistem
informasi pemasaran (MIS). Peran MIS adalah menilai kebutuhan informasi
manajer, mengembangkan informasi yang dibutuhkan, dan mendistribusikan
informasi tersebut secara tepat waktu.
MIS
mempunyai tiga komponen: (a) sistem pencatatan internal, yang meliputi
informasi tentang siklus pesanan sampai pembayaran dan sistem informasi
penjualan; (b) sistem intelijen pemasaran, kumpulan prosedur dan sumber daya
yang digunakan oleh manajer untuk mendapatkan informasi setiap hari tentang
perkembangan penting dalam lingkungan pemasaran; dan (c) sistem riset pemasaran
yang memungkinkan desain sistematis, pengumpulan, analisis dan pelaporan data
temuan yang relevan terhadap situasi pemasaran tertentu.
Pemasar
menemukan banyak peluang dengan mengidentifikasi tren (arah atau urutan
kejadian yang mempunyai momentum dan bertahan cukup lama) dan megatren
(perubahan sosial, ekonomi, politik, dan teknologi utama yang mempunyai
pengaruh bertahan sangat lama).
Dalam
gambaran global yang cepat berubah, pemasar harus mengamati enam kekuatan
lingkungan yang utama: demografis, ekonomi, sosial-budaya, alam, teknologi, dan
politik-hukum.
Dalam
lingkungan demografis, pemasar harus menyadari pertumbuhan populasi di seluruh
dunia; perubahan bauran usia, komposisi etnis, dan tingkat pendidikan,
munculnya keluarga nontradisional; dan perubahan geografis yang besar dalam
populasi.
Di
bidang ekonomi, pemasar harus berfokus pada distribusi pendapatan dan tingkat
tabungan, utang, dan ketersediaan kredit.
Di
bidang sosial-budaya, pemasar harus memahami pandangan orang tentang diri
mereka sendiri,orang lain, organisasi, masyarakat, alam, dan alam semesta.
Mereka harus memasarkan produk yang berhubungan dengan nilai inti dan nilai
sekunder masyarakat dan menghantarkan kebutuhan sebagai subbudaya dalam
masyarakat.
Di
lingkungan alam, pemasar harus menyadari bahwa peningkatan kekhawatiran
masyarakat tentang kesehatan lingkungan. Kini banyak pemasar yang menerapkan
program pemasaran pelestarian dan hijau yang memberikan solusi lingkungan yang
lebih baik sebagai hasilnya.
Di
bidang teknologi, pemasar harus memperhitungkan tingkat perubahan teknologi yang
semakin pesat, peluang inovasi, anggaran R&D yang beragam, dan semakin
banyaknya peraturan pemerintah yang dibawa oleh perubahan teknologi.
Dalam
lingkungan politik-hukum, pemasar harus bekerja dalam banyak hukum yang
mengatur praktik bisnis dan bekerja sama dengan berbagai kelompok kepentingan
khusus.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Diah, Cahyowati Tri. Dasar-dasar Pemasaran. Pusat Pengembangan
Bahan Ajar: UMB
Sistem Informasi Pemasaran dan Analisis Lingkungan. Politeknik Telkom : Bandung
terimakasih materinya sngat membantu
BalasHapus